Sama seperti beberapa daerah di Indonesia, terdapat beberapa kata dalam Bahasa Thai yang dapat digunakan sebagai kata ganti orang. Penggunaannya juga tergantung pada jenis kelamin, umur, tingkat masyarakat, dan hubungan antara pembicara, keadaan yang resmi, dan kepribadian seseorang.
Kata Ganti Orang Pertama
Dalam bahasa Indonesia, kata ganti orang pertama adalah “saya” (untuk keadaan resmi) atau “aku”, “awak”, atau “beta” (untuk keadaan biasa). Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Thailand mengenal pembedaan kata ganti orang pertama berdasarkan jenis kelamin.
ผม ฉัน
(laki-laki) phŏm chăn (perempuan)
saya
Kata phŏm digunakan jika pembicara adalah seorang laki-laki, jika pembicara adalah perempuan maka menggunakan kata chăn. Kedua kata tersebut artinya sama yaitu “saya” dan sering digunakan dalam keadaan sehari-hari.
Selain kata phŏm dan chăn, kita juga akan menemui beberapa kata ganti orang pertama yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut:
- ดิฉัน
dìchăn, digunakan oleh perempuan dalam keadaan resmi.
- ดิชั้น
dìchán, digunakan oleh perempuan sehari-hari.
- ชั้น
chán, digunakan oleh perempuan sehari-hari.
- หนู
‘nŬ (arti harfiah: tikus), digunakan perempuan yang lebih muda atau anak kecil kepada orang yang lebih tua.
- เรา
rao, digunakan laki-laki dan perempuan untuk berbicara kepada orang seumuran.
- Nama panggilan (seperti Ani, Budi, adik, dan sebagainya) sering digunakan untuk menyebut dirinya, dalam hal apabila pembicara seumuran atau lebih tua, atau digunakan di dalam keluarga. Walaupun jarang digunakan oleh laki-laki, tetapi sering digunakan oleh perempuan.
- กู
kU, bahasa kasar dan digunakan oleh laki-laki dan perempuan untuk menunjukkan marah, digunakan kepada teman yang sangat akrab, atau digunakan di dalam keluarga dan pembicara biasanya lebih tua. Perhatikan! Sebagai orang baru, sebaiknya jangan menggunakan kata ini.
Selain kata-kata yang sering digunakan tersebut, kita juga akan mendengar kata-kata ganti berikut ini:
- ข้าพเจ้า
khÂphácâu, digunakan laki-laki dan perempuan dalam keadaan resmi, baik lisan maupun tulisan.
- กระผม
kràphŏm, digunakan hanya laki-laki keadaan resmi.
- กระหม่อม
krà’mÒm, digunakan oleh orang dengan tingkat masyarakat tinggi, seperti raja.
- อั้ว
wò, digunakan laki-laki dan perempuan dengan logat Cina
- อาตม
Àtàmá, digunakan oleh biksu.
Kata Ganti Orang Kedua
Kata ganti orang kedua yang umum dan sopan dipakai dalam bahasa Thai adalah
คุณ
khun
kamu
Kata khun juga dapat digunakan untuk memanggil orang dengan sebutan Ibu atau Bapak untuk menyebut namanya. Misalnya, khun Ani (ibu Ani) atau khun Budi (pak Budi).
Selain kata tersebut, terdapat beberapa kata lain yang dapat digunakan sebagai kata ganti orang kedua, yaitu:
- เธอ
thĒ, digunakan sehari-hari kepada orang yang sudah dikenal pembicara yang seumuran atau lebih muda, sering digunakan perempuan dan jarang digunakan laki-laki.
- หนู
‘nŬ (arti harfiah: tikus), digunakan untuk memanggil perempuan yang lebih muda atau anak kecil.
- เรา
rao, digunakan laki-laki dan perempuan untuk memanggil orang yang lebih muda atau seumuran.
- ท่าน
thÂn, bentuk sopan untuk memanggil orang yang tingkatan masyarakatnya lebih tinggi seperti biksu atau pimpinan.
- แก
kë, kata yang agak kasar, digunakan laki-laki atau perempuan seperti teman dekat, digunakan di dalam keluarga untuk memanggil kakak atau adik kandungnya. Orang yang baru mengenal diimbau untuk tidak menggunakan kata ini.
- มึง
mūng, kata yang kasar, digunakan antara teman laki-laki atau perempuan yang sudah sangat dekat hubungannya. Perhatikan! Sebagai orang baru, sebaiknya jangan menggunakan kata ini karena jika digunakan dalam keadaan yang salah dapat berarti menghina lawan bicara.
Kata Ganti Orang Ketiga
- เขา khĂo dia
Kata Ganti Benda
- มัน man (benda) itu