Menu Tutup

Tanda Nada

Bahasa Thai merupakan bahasa nada. Banyaknya kata yang terdiri dari satu suku kata, membuat nada menjadi penting dalam memberikan arti. Jika satu suku kata diucapkan dengan nada yang berbeda, maka artinya akan jauh berbeda. Terdapat 5 (lima) jenis nada dalam bahasa Thai:

  1. สามัญ să:man
    • Nada Biasa atau dalam bahasa aslinya disebut să:man adalah nada datar biasa saat percakapan.
  2. เอก è:k
    • Nada Turun atau dalam bahasa aslinya disebut è:k adalah nada bawah/rendah saat percakapan.
  3. โท thọ:
    • Nada Jatuh atau dalam bahasa aslinya disebut thọ: adalah nada tinggi yang langsung menurun.
  4. ตรี tri:
    • Nada Naik atau dalam bahasa aslinya disebut tri: adalah nada naik dari datar menjadi nada agak tinggi.
  5. จัตวา càtàwa:
    • Nada Bangun atau dalam bahasa aslinya disebut càtàwa: adalah nada yang sebelumnya Nada Turun kemudian naik menjadi Nada Biasa.

Untuk lebih memudahkan perbedaannya, lihat dan dengarkan pada tabel berikut:

Nada Biasa Nada Turun Nada Jatuh Nada Naik Nada Bangun Dengarkan!

Sumber:
Wikimedia

biasa turun jatuh  naik bangun
na: nà: nâ: ná: nă:
นา หน่า หน้า น้า หนา
sawah (nama Na) muka paman, bibi (adiknya ibu) tebal

Perhatikan! Tanda di atas huruf digunakan untuk membedakan nada di dalam suatu kata.

Masih bingung? Coba dengarkan kawan dari Jakarta. Mereka sering mengucapkan kata ‘tau’ dengan nada berbeda untuk menunjukkan arti yang berbeda.

 ‘Tau’ dengan nada biasa artinya: saya mengetahui.

‘Tau’ dengan nada turun artinya: mungkin begitu.

‘Tau’ dengan nada jatuh artinya: saya tidak tahu.

 ‘Tau’ dengan nada naik artinya: seperti itu.

 ‘Tau’ dengan nada bangun artinya: kamu mengetahui?

Sudah lebih jelas? Tinggalkan balasan, ya… 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *